Apa yang lebih susah dari setia?

Jawabanku: Menetapkan pilihan kepada siapa kita harus setia. Sikkk bener, sis.

 ***

Kehidupan ngidol saya dimulai dari hidayah menonton dua garis biru. Ya, sebut saja pemainnya adalah Adhisty Zara dan Angga Yunanda. Zara kala itu masih menjadi member pada saat film ini sedang gentayangan di bioskop-bioskop bulan Juli 2019. Nyatanya, saya tidak nonton di bioskop melainkan di aplikasi nonton, iflix. Dan itu terjadi pada awal desember 2019. Agak lama memang.

Setelah nonton, salah satu kegiatan saya adalah mencari tau pemainnya. Dan Zara adalah salah satunya yang paling menarik perhatian buat dikepoin. Ngepoin berhari-hari tentang Zara. Awalnya tentang Zarangga, lama-lama nonton BTS film dua garis biru, lama-lama mulai masuk dunia JKT48. Karena nggak mau kelewatan apapun, ya setiap konten Jeketi yang ada Zaranya, pasti saya tonton. Lama kelamaan, kepoin Jeketi. Tapi sayangnya, itu adalah detik-detik terakhir Zara menjadi member karena udah mau grad alias lulus. Antara lanjut atau tidak buat kepoin Jeketi. Tapi kalau mau kepoin, harus kepoin siapa?

Singkat cerita. Sempat tertarik ke Ayana, tapi nyatanya udah mau grad juga. Lebih singkatnya lagi, saya tetap kepoin jeketi walau tanpa member favorit. Mempelajari sistem Jeketi, saya seperti kuliah 4 SKS. Ribet. Padahal dulu waktu, jadi fans Cherrybelle, saya santai-santai saja. Ini Jeketi, banyak banget istilah-istilahnya dan bikin pusing. Sambil mempelajari sistem yang ada dalam Jeketi, sambil saya mencari member favorit alias Oshi. 

Dilihat-lihat, hanya beberapa member yang itu-itu saja selalu berada di posisi depan. Pikiran saya,  waktu belum paham. Okelah, pilih ini saja ~ sepertinya dia selalu di depan ~ Shani. Okelah, pilih Shani saja jadi Oshi, sepertinya mudah buat nonton dia karena selalu di depan. Tapi, kenapa saya belum sreg? Yaudahlah, cari-cari dulu. Hingga,

Suatu ketika saya nonton konten Jeketi, tentang prank dua member ke junior terus mereka diprank balik oleh general manager. Saya saat menonton konten itu: Ihhh...ini Zara?...Ihhh kok lucu....Ih ini Zara, nggak sih?... Nyatanya, itu bukan Zara. Baru kemudian, saya tau beliau bernama Anin. Apakah dia yang harus saya oshikan?

Ya, akhirnya saya memutuskan untuk menjadikan Aninditha sebagai pilihan yang tepat untuk dijadikan oshi. Tidak peduli mau di depan atau belakang, Anin tetap terlihat bersinar. Ya kali tidak bersinar, di semua team dia ada. Contoh bentuk kesombongan AninOshi. wkwkwk. 

Saat ditanya, mengapa harus Anin? Saya menjawab, Haruskah ada alasan untuk menyayangi? Haruskah ada jawaban “karena” untuk sebuah pilihan?

Tapi kalau dipaksa untuk mengungkap, biar saya ungkap satu saja. Takutnya, Riya.

Salah satu alasannya karena,” Dia Kuat ”. Anaknya kuat banget cuy, sampai minta double team dan triple team.  Ketika member lain cuma show theater sekali seminggu, Anin bisa perform sampai lima kali. Apa masih ada alasan untuk berpaling ketika melihatnya seluar biasa itu?


Anin pernah berkata, “
Saya bukan member berbakat. Saya bukan member yang cantik”. Dan Saya sebagai Aninoshi akan menambahkan, “ Tapi, Anin adalah member yang membahagiakan”.

Saya kadang-kadang kagum sama oshi orang. Ih keren banget. Ih cakep banget. Ih jago banget. Tapi cuma kagum saja. Tapi, 

Anin adalah satu-satunya member, yang dia cuma upload tiktok saja, saya sudah bahagia luar biasa. Anin adalah satu-satunya member yang dia cuma nge-tweet saja, saya bahagia parah. Dan, Anin adalah satu-satunya member yang dia cuma bertingkah lucu saja, saya bahagia 24/7.

Jadi untuk apa lagi mencari yang lain, jika seorang Anin sudah membahagiakan seutuhnya?

Sekian.

Yours.