Selamat malam.

Jalanan sudah sepertinya bukan sesuatu yang asing lagi bagi kita. Tapi tahukah kamu jawaban dari semua pertanyaan tentang jalanan di bawah ini? Yuk, disimak.

1. Kenapa perjalanan pulang terasa lebih cepat dibandingkan perjalanan pergi?

Pertanyaan ini banyak menarik perhatian peneliti untuk menemukan apa penyebabnya dan alasan logisnya. Ternyata fenomena yang menyebabkan perjalanan pulang terasa lebih cepat disebut dengan return trip effect. Meski terasa lebih cepat, kenyataannya perjalanan pulang tidak memakan waktu lebih cepat dibandingkan perjalanan pergi. Karena memiliki jarak tempuh yang sama antara pergi dan pulang, maka sudah bisa dipastikan kalau waktu yang dibutuhkan juga pasti sama. Tapi, kira-kira apa yang membuat kita bisa merasakan bahwa perjalanan pulang lebih cepat?

Ini dia alasannya:

Perjalanan pergi atau berangkat yang terasa lebih lama, ternyata merupakan efek dari cara kerja otak kita. Saat perjalanan pergi, otak kita cenderung lebih fokus, sehingga persepsi otak terhadap waktu pun menjadi lebih lama. Sedangkan saat perjalanan pulang, terlebih jika kita melewati jalan yang sama, maka otak kita akan merasa lebih familiar dengan kondisi jalanan yang ditempuh. Dengan begitu, otak kita tidak akan terlalu fokus yang berimbas pada persepsi otak terhadap waktu menjadi lebih singkat. Oleh karena itu, fenomena return trip effect ini lebih sering terjadi pada orang-orang yang bepergian ke tempat baru dibanding ke tempat-tempat yang biasa dilalui setiap harinya.

Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa:

“Fenomena ini disebabkan karena saat kita menempuh perjalanan pergi, kita memiliki ekspektasi waktu untuk sampai ke tempat tujuan. Sementara, saat kita berada di perjalanan, ada banyak hal yang mungkin saja menghambat dan memperlambat durasi perjalanan kita, seperti misalnya kemacetan parah. Kita terus menerus mengecek waktu untuk memastikan ekspektasi waktu yang telah kita tentukan, yang mengakibatkan timbulnya dampak psikologis berupa waktu yang berjalan lebih lambat. Sebaliknya, saat perjalanan pulang, kita tidak memiliki ekspektasi waktu tersebut, sehingga otak akan lebih rileks dan waktu terasa berjalan lebih cepat.


2. Kenapa lampu lalu lintas warnanya merah, kuning dan hijau?

Awalnya, lampu lalu lintas pertama kali dipasang di dekat gedung parlemen Inggris. Saat itu, lampu lalu lintas hanya berwarna merah dan hijau saja. Merah untuk menandakan Go atau jalan dan hijau untuk menandakan Stop atau berhenti. Karena hanya ada lampu merah dan hijau, maka pengemudi hanya serta merta berhenti mendadak dan segera berjalan dengan cepat. Hal ini mengakibatkan banyak kecelakaan di Amerika saat itu. Maka polisipun memberikan lonceng untuk memberikan tanda kalau lampu akan berubah menjadi merah. Kemudian lonceng tersebut diganti menjadi lampu yang berwarna kuning. Jadilah lampu lalu lintas sekarang terdiri dari tiga warna yaitu merah, kuning, dan hijau. Lalu kenapa harus warna merah, kuning, dan hijau? Kenapa tidak warna lain?

Ini dia jawabannya:

“Warna merah pada masa itu sebagai tanda keberanian. Merah berarti darah dan pertempuran. Sebagai era yang sering dilanda peperangan, merah menandakan tanda bahaya atau peringatan. Makanya digunakan sebagai tanda berhenti di lampu lalu lintas.

Sementara lampu hijau identik dengan suasana yang tenang, daun-daun, kebun dan alam. Hal ini diartikan sebuah ketenangan dan kebebasan untuk berjalan. Untuk itulah lampu hijau digunakan sebagai penanda untuk berjalan.

Sedangkan, kalau untuk lampu kuning digunakan sebagai penanda hati-hati karena mencerminkan warna api. Api berwarna kuning (api kecil) adalah sebuah simbol kewaspadaan dan kehati-hatian pada masa itu. Akhirnya warna inilah yang jadi penanda pelan-pelan dan hati-hati sebelum lampu berganti berwarna merah. Dulunya sempat digunakan warna putih, tapi karena tidak kelihatan maka diganti menjadi lampu kuning."


3. Kenapa Zebra Cross berwarna hitam dan putih?

Mungkin banyak yang menganggap bahwa warna hitam dan putih tersebut karena sesuai namanya Zebra. Yang mana hewan Zebra memiliki warna hitam dan putih. Nyatanya, ada alasan lain.

Zebra cross pertama kali diperkenalkan di Slough, Berkshire, Inggris pada 31 Oktober 1951. Jalur ini dibuat untuk mengurangi korban kecelakaan lalu lintas saat menyeberang jalan. Awalnya, zebra cross bukanlah berwarna hitam putih seperti sekarang ini, melainkan berwarna biru dan kuning. Namun ternyata warna ini dinilai sulit terlihat dari jarak kejauhan, terutama pada saat malam hari. 

Karena masalah itu, maka diputuskanlah untuk mengganti warna biru kuning menjadi hitam putih. Warna hitam putih dianggap lebih terang serta lebih mudah dilihat dan dikenali dari kejauhan, sehingga memudahkan pengendara untuk berhenti atau menurunkan kecepatan sebelum mencapai zebra cross.


4. Pernahkah kamu memperhatikan cermin cembung di jalan? Kira-kira apa fungsinya?

Cermin seperti ini disebut sebagai safety mirror, yang berarti bahwa cermin ini menjadi salah satu alat keselamatan dalam berkendara. Biasanya cermin seperti ini diletakkan di tikungan tajam atau di letakkan di sudut jalan yang tidak memungkinkan bagi pengendara untuk melihat lintasan berikutnya.

Untuk memperoleh sudut pandang yang lebar, cermin ini menggunakan kaca cembung. Dengan piranti ini, 'blind spot' pengendara akan cenderung berkurang dan dapat melihat ke sisi yang tertutup obyek lain.

Ternyata buat masang cermin cembung seperti inipun ada persyaratannya. Terdapat aturan yang menjadi pedoman pemasangan alat yang juga dikenal dengan istilah 'covex mirror' yaitu, Surat Dirjen Perhubungan Darat No: AJ.003/5/9/DRJD/2011. Dalam regulasi tersebut ditentukan ukuran dan bahannya. Cermin cembung menjadi bahan baku dengan tebal 3 milimeter dan diameter minimum 90 cm.

Cermin tikungan dapat dilengkapi dengan bingkai dan topi cermin. Tinggi cermin ini adalah 2,5 meter dari permukaan tanah, namun dapat disesuaikan dengan hasil manajemen dan rekayasa lalu lintas. Setiap bahan cermin tikungan yang akan digunakan harus lulus uji laboratorium dengan menunjukkan sertifikat uji laboratorium berskala nasional atau internasional.


5. Kenapa tulisan “ambulance” pada mobil terbalik?


Pernahkan kamu memperhatikan bahwa tulisan ambulance di mobil itu terbalik dan menjadi ecnalubma? Kira-kira apa alasannya?

Ini bukan sekadar bergaya atau tidak memiliki arti. Hal ini dilakukan agar saat ambulans melintas di jalan raya dengan membunyikan sirine, maka mobil di depannya dapat melihat bahwa itu ambulans. Karena mobil yang berada di depannya secara otomatis akan melihat melalui kaca spion dan membaca bahwa itu ambulans. Seperti yang diketahui bahwa sifat dari cermin datar yang selalu membalikkan sisi kanan menjadi sisi kiri benda yang ada dihadapannya. Sehingga ketika kata ambulance di balik akan menjadi ecnalubma, maka yang akan terbaca di cermin yaitu ambulance. Dengan begitu, pengemudi yang ada di depan akan segera memberikan jalan bagi mobil ambulans.

Semoga menambah pengetahuan. Jangan lupa dishare agar orang lain juga tau jawaban dari pertanyaan di atas.

Ngomong-ngomong tentang perjalanan, yuk baca juga artikel tentang travelling ke Toraja dengan modal hanya Rp.300.000.  Klik Untuk Baca

Sekian.

Yours