Apa yang lebih susah dari setia?
Jawabanku: Menetapkan pilihan kepada siapa
kita harus setia. Sikkk bener, sis.
Kehidupan ngidol saya dimulai dari hidayah menonton dua garis biru. Ya, sebut saja pemainnya adalah Adhisty Zara dan Angga Yunanda. Zara kala itu masih menjadi member pada saat film ini sedang gentayangan di bioskop-bioskop bulan Juli 2019. Nyatanya, saya tidak nonton di bioskop melainkan di aplikasi nonton, iflix. Dan itu terjadi pada awal desember 2019. Agak lama memang.
Setelah nonton, salah satu kegiatan saya adalah mencari tau
pemainnya. Dan Zara adalah salah satunya yang paling menarik perhatian buat
dikepoin. Ngepoin berhari-hari tentang Zara. Awalnya tentang Zarangga,
lama-lama nonton BTS film dua garis biru, lama-lama mulai masuk dunia JKT48.
Karena nggak mau kelewatan apapun, ya setiap konten Jeketi yang ada Zaranya,
pasti saya tonton. Lama kelamaan, kepoin Jeketi. Tapi sayangnya, itu adalah
detik-detik terakhir Zara menjadi member karena udah mau grad alias lulus.
Antara lanjut atau tidak buat kepoin Jeketi. Tapi kalau mau kepoin, harus
kepoin siapa?
Singkat cerita. Sempat tertarik ke Ayana, tapi nyatanya
udah mau grad juga. Lebih singkatnya lagi, saya tetap kepoin jeketi walau tanpa
member favorit. Mempelajari sistem Jeketi, saya seperti kuliah 4 SKS.
Ribet. Padahal dulu waktu, jadi fans Cherrybelle, saya santai-santai saja. Ini
Jeketi, banyak banget istilah-istilahnya dan bikin pusing. Sambil mempelajari
sistem yang ada dalam Jeketi, sambil saya mencari member favorit alias
Oshi.
Dilihat-lihat, hanya beberapa member yang itu-itu saja
selalu berada di posisi depan. Pikiran saya, waktu belum paham. Okelah, pilih
ini saja ~ sepertinya dia selalu di depan ~ Shani. Okelah, pilih Shani saja
jadi Oshi, sepertinya mudah buat nonton dia karena selalu di depan. Tapi,
kenapa saya belum sreg? Yaudahlah, cari-cari dulu. Hingga,
Suatu ketika saya nonton konten Jeketi, tentang prank dua
member ke junior terus mereka diprank balik oleh general manager. Saya saat menonton
konten itu: Ihhh...ini Zara?...Ihhh kok lucu....Ih ini Zara, nggak sih?...
Nyatanya, itu bukan Zara. Baru kemudian, saya tau beliau bernama Anin. Apakah
dia yang harus saya oshikan?
Ya, akhirnya saya memutuskan untuk menjadikan Aninditha
sebagai pilihan yang tepat untuk dijadikan oshi. Tidak peduli mau di depan atau
belakang, Anin tetap terlihat bersinar. Ya kali tidak bersinar, di semua team dia
ada. Contoh bentuk kesombongan AninOshi. wkwkwk.
Saat ditanya, mengapa harus Anin? Saya menjawab, Haruskah ada alasan untuk
menyayangi? Haruskah ada jawaban “karena” untuk sebuah pilihan?
Tapi kalau dipaksa untuk mengungkap, biar saya ungkap satu saja. Takutnya,
Riya.
Salah satu alasannya karena,” Dia Kuat ”. Anaknya kuat
banget cuy, sampai minta double team dan triple team. Ketika member lain cuma show theater sekali
seminggu, Anin bisa perform sampai lima kali. Apa masih ada alasan untuk
berpaling ketika melihatnya seluar biasa itu?
Saya kadang-kadang kagum sama oshi orang. Ih keren
banget. Ih cakep banget. Ih jago banget. Tapi cuma kagum saja. Tapi,
Anin adalah satu-satunya member, yang dia cuma upload tiktok saja, saya sudah bahagia luar biasa. Anin adalah satu-satunya member yang dia cuma nge-tweet saja, saya bahagia parah. Dan, Anin adalah satu-satunya member yang dia cuma bertingkah lucu saja, saya bahagia 24/7.
Jadi untuk apa lagi mencari yang lain, jika seorang Anin
sudah membahagiakan seutuhnya?
Sekian.
Yours.
0 Komentar