Day
2. Kebun Raya Bogor.
Jakarta
ke Bogor, cukup membuat kami tidur di bus.
Di
Tempat ini kami menyewa sebuah mobil untuk mengajak kami mengelilingi kebun
raya bogor plus singgah ditempat foto terbaik. Sambil mobil berjalan, kami akan
dipandu oleh petugas.
Habis
tuh..
Kami
ke Devoyage. Devoyage itu Eropa versi mini. Disini, banyak banget spot foto ala
Eropa. Ada menara Eifell, ada kincir angin, dan banyak lagi. Jadi intinya,
tempat ini adalah spot foto. Fix Spot foto.
Day
3. Reaktor Nuklir Serpong
Kami
ke Reaktor Nuklir Serpong. Ini adalah tujuan utama kami. Yang jelas, pada saat
itu, kami tidak bisa berfoo karena semua barang-barang tidak diperbolehkan
dibawa masuk. Bahkan cincinpun tidak boleh, karena takutnya akan jatuh di kolam
reactor. Intinya, selama di reactor, saya kagum. Dengan pelayanannya, dengan
alatnya yang canggih, dan kawasannya yang luar biasa bagus banget.
Selepas
ke reactor, kami lanjut ke Masjid Istiqlal untuk sholat duhur. Baru kemudian,
kami lanjut ke Yogyakarta. Ceritanya, malam ini kami tidur di bus. Perjalanan
akan memakan waktu yang sangat lama. Kalau tidak salah, kami berangkat jam 5
sore, kami sampai jam 6 pagi. Kami singgah disuatu tempat istirahat. Disana kami
mandi, kami sarapan.
Barulah
kami ke Reaktor Kartini. Tidak jauh beda dengan raktor serpong, namun saja reactor
kartini skalanya lebih kecil.
Pulang.
Next,
kami ke merapi. You Know Merapi, Gaes??
Tempatnya
Mbah Maridjan meninggal?
You
know Mbah Maridjan, gaes?
Ituloh
yang nyanyi bangun tidur tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi.
*Salah?
Maksud
saya, Mbah Maridjan, Kukubima Roso!!
Dari
sekian banyaknya destinasi trip, saya pastikan merapi adalah terbaik.
Kami
mencoba jeep. Di jeep terdapat, manusia-manusia bernama Widi, Ela, dan Ifah.
Mereka adalah manusia-manusia yang saya temani menggila. Temani berteriak.
Sekali lagi, yang paling diberuntungi adalah mas sopir kami sangat baik. Jago
motret.
“ Mas Agus, semoga baik-baik disana bersama
keluarga,yah”.
Mas
Agus jago banget bawa jeepnya, sampai antaraksi muatr-mutar. Ini yang membuat
manusia yang bernama Ela, mual.
Merapi,
I’ll be Back.
Malamnya,
kami ke Malioboro. Ternyata, malioboro adalah jalan yang panjang. Melelahkan
juga jika mau dikelilingi.
Day
4. Parangritis-BeringHarjo-Malioboro-Prambanan
Kami
ke Pantai Parangritis. You know that? Itu loh, pantai yang terkenal dengan
cerita mistis dari Nyi Roro Kidul. Kami tak lama disini, yang terpenting adalah
kami menginjakkan kaki, dan kami berfoto. Kamipun pulang.
Lanjut
ke Pasar, BeringHarjo dan Kembali lagi ke Malioboro.
Hari
yang panjang dan butuh uang yang banyak untuk membeli semua yang dinginkan.
Jika hanya punya uang, itupun tak cukup. Karena kamu perlu berjalan untuk itu,
Dan itu sangat meleleahkan ditambahn dengan cuaca yang sanagt begitu panas.
Prambanan.
I am coming to you.
I
am speechless.
You
are so beautiful.
Malamnya
kami menempuh perjalan yang jauh lagi menuju Surabaya
Day
5. Surabaya
Kami
sampai agak siang, yang saya lupa jam berapa. Namun sebelumnya, kami singgah di
Kediri dulu untuk mandi dan sarapan pagi. Disana kami ketemu beberapa senior
yang sedang mengikuti kursus bahasa inggris. Kami juga diajak berkeliling
melihat lokasi-lokasi kursus yang bagus.
And
then, Kami ke Surabaya.
Kami
sampai di Museum Kapal Selam. Sebelumnya kami makan siang dulu. Dan karena udah
siang, dan takutnya buru-buru nantinya di bandara. Akhirnya batal lah kami
masuk museum. Kami kemudian langsung ke bandara.
Dan
drama terjadi.
Saat
check in. Saya baru sadar, hp saya ketinggalan di bus. Gemetar. Pengen nangis.
Pikiran kemana-manan. Omaigat, saya mengingat semua belanjaan saya, tapi saya
lupa hp. Sumpah Mrs. Teledor. Tapi, saya masih berjodoh dengan hp saya. Bapak
bus-nya baik. Saat saya mencoba menelpon, ternyata dia sudah jalan kembali ke
bandara untuk mengembalikan hp saya. Makasih pak, yah.
Jadi
kesimpulan dari study tour ini adalah Semua Makanan Orang Jawa Pedis dan
berbumbu banget. Untung Saya Kuat.
Yang
jelas, study tour ini adalah salah satu bagian terbaik dari hidup saya.
Hingga
hari ini, satu bulan kepulangan dari sana. I can not move on.
Terima
kasih ibu Pengampuh mata kuliah, yang telah menuntaskan satu mimpi saya untuk
menginjakkan kaki di tanah Jawa.
0 Komentar