Selamat
datang kembali di blog yang hampir setahun lamanya tidak terurus. Selama tidak
aktif dalam dunia per-blog-an, banyak hal yang terjadi. Dan rasanya ingin saya
ungkap semua. Satu diantara banyaknya yang paling berkesan di memori, dan
sangat berharga untuk masa depan adalah saat melakukan Bakti Sosial di
kecamatan Bontocani.
Rasanya,
perlu saya jelaskan terlebih dahulu. Bakti sosial yang terlaksana baru-baru ini
adalah sebuah program kerja dari Himpunan Mahasiswa Fisika yang disebut dengan
Aplikasi Studi Mahasiswa (ASM). Sebagai civitas yang baik, sayapun turut
berpartisipasi. Daripada harus membuang-buang waktu liburan dengan hal yang
tidak bermanfaat.
Bontocani
adalah sebuah kecamatan yang Indah dan terletak di Kabupaten Bone, Sulawesi
Selatan. Selama 10 Hari lamanya, yakni tanggal 26 Juli-4 Agustus 2017
terlulislah dengan indah cerita-cerita bersama bontocani.
Tempat yang Indah
For the first time, saya menginjakkan kaki di bumi
Bone. Apalagi, sampai ke dalam-dalamnya lagi, yakni di kelurahan kahu.
Perjalanan ke tempat ini bisa dibilang sangatlah ekstrim. Jalan yang
berkelok-kelok, gunung yang menjulang, dan jurang yang memagari setiap
pinggiran jalan. Ini hanya sebatas Jalan Menuju, bukan tepat dimana kami akan
tinggal selama 10 hari. Singkatnya, kami sampai. Dan saat itu, waktu
menunjukkan pukul 22.00 WITA. Hal pertama yang kami rasakan adalah dingin. Yang
kedua, adalah dingin. Dan ketiga adalah dingin. Luar biasa, Bontocani sangat
dingin. Hampir sama dengan kampung halaman saya, Korea. Ini serius, Insya
Allah. Bahkan selama disana, jujur saja saya tak pernah berkeringat saking
dinginnya. 24 jam kemudian berlalu, paginya kami lebih terpukau lagi karena
ternyata pemandangannya lebih indah. Maklum semalam tidak kami nikmati karena
tertutup gelapnya malam. Jalan menuju ke sekolah dari lokasi kami menginap cukup
jauh. Bukan hanya jauh, kami perlu mendaki kemudian turun lagi. Tapi jangan
terlalu berlebihan, tidak sebegitunya. Sambil jalan ke sekolah, seperti inilah
pemandangan yang kami nikmati itu.
View depan Posko |
Kegiatan yang menyenangkan
Selama 10 hari, setiap harinya akan ada kegiatan
yang terlaksana dan itu sangat menyenangkan. Mulai dari LDK, KTI, English day,
sekolah alam, Kerja Bakti, Pembimbingan lab, dan Pensi. So, ungkapan terakhir
untuk kalimat ini, PENSI membuat saya lebih mengenal diri saya sendiri. Thanks!
Mencuci di irigasi
Untuk pertama kalinya dalam sejarah hidup saya,
mencuci baju di irigasi. Begitu nikmat, ketika kalian merasakan bagaimana
mencuci di air yang mengalir langsung dari pegunungan. Sambil itu, menikmati
gunung yang hijau dan pemandangan sawah-sawah masyarakat.
No Connection.
Saat ini mungkin HP adalah segalanya. Tapi, HP
ditambah jaringan adalah segala-galanya. Namun, semua berubah selama kami di Bontocani.
Tidak ada jaringan sama sekali. Alhamdulillah buat telponan ada. Tapi apalah
daya kami, yang hanya butuh sosial media. Selama 10 hari, kami hidup tanpa
jaringan sama sekali. Hingga, hp kami yang dulunya bisa bertahan 2 jam,
sekarang bisa bertahan selama 3 hari tanpa di cas. Cukup berfaedah karena
komunikasi antara sesama kita, terjalin dengan baik. Tidak ada lagi budaya
menunduk. Terlepas dari itu semua, selama kami disana, game yang ada dihape
laris manis. Tak ada kouta, main gamepun jadi pelarian.
Adiksss...
Sekolah yang jadi sasaran baksos adalah SMAN 23
Bone. Tentu, awal-awalnya akan terasa susah untuk beradaptasi dengan
orang-orang baru. Tapi, lama kelamaan, hari untuk pulang semakin mendekat,
barulah keakraban dengan siswa-siswa disana mulai terasa. Hingga akhirnya,
waktu untuk pulang, berat rasanya
meninggalkan mereka semua. Semoga akan ada waktu yang tepat untuk bertemu.
Dear Bontocaniers,Saya rindu akan dinginnya desamu.Rindu akan senyumanmu,Rindu akan rasanya menjalani hidup sebagai bontocaniers Dear Bontocaniers,Jika waktu mengizinkan,Dan Tuhan berkehendak,Semoga Jejakku bisa kembali menapak di tanahmu,Tubuhku kembali merasakan dinginmu,Sampai pada baris terakhir ini, Aku Mau Bilang, Ada Rindu yang tersimpan untukmu.Nan jauh, Bontocani.Salam rindu untukmu.
0 Komentar