Foto Dewi Armitha Basri.

Selamat malam minggu kalian yang masih betah dengan status jomblonya. Untuk mengisi kekosongan di malam minggu horror seperti ini ada baiknya “TERUS MEN-SCROLL “ ke bawah hingga postingan ini berakhir.

Pembahasan malam ini, mungkin akan sedikit berguna.

Ya, baru-baru ini saya kembali menulis buku. Buku ini sama sekali tidak pernah saya rencanakan sebelumnya. Tidak seperti buku-buku lain yang lebih dulu ditulis seperti DABook, Status Pelajar, dan Catatan hati seekor Mumu yang mempunyai perencanaan lebih matang.

Buku My Finger ini sebenarnya merupakan salah satu tugas akhir dari mata kuliah saya. Yang berarti Wajib untuk diselesaikan. Oleh karena itu, setelah mendapat perintah untuk mulai bekerja dari Dosen, seluruh jiwa dan raga saya tumpahkan untuk menyelesaikan buku ini.

Masalah tema dari buku ini tidaklah perlu dipermasalahkan, karena memang sang dosen meminta kami untuk menuliskan pengalaman selama mengikuti mata kuliah ini. Jadi bukan hal yang perlu dipusingkan.

Dengan bermodal pengalaman selama 4 bulan menikmati mata kuliah ini, saya mulai menulis. Suka, duka, perjuangan, capek, lelah, dan pengen mati adalah rasa yang tercampur baur saat melewati mata kuliah ini. Serius. Sumpah atas nama saya sendiri.

Tentunya masalah pasti ada dalam menyelesaikannya, terutama menghadapi mood menulis. Ada momen dimana, saya benar-benar tidak ingin menulis karena tidak mood ataupun karena tidak ada ide sama sekali.

Tapi, karena kerja keras dan sudah deadline, Finally this book Selesai. Ya, sebuah kebanggaan juga karena buku ini selesai dalam waktu yang terbilang singkat. Kalau waktu yang saya perlukan untuk menulis buku ini adalah setiap hari berturut-turut, maka dapat dikatakan buku ini selesai ditulis hanya dalam seminggu.

Ya, seminggu. Percaya atau tidak itulah yang terjadi, sekalipun dimalam-malam terakhir sebelum cetak, saya harus tidur jam 5 subuh. But, this is life. Harus diperjuangkan!

Mengenai judul sempat membuat saya pusing. Tapi sepertinya ada suara dari langit yang memberi secercah cahaya sehingga saya memutuskan untuk memberikan judul “My Finger”. Apa maknanya? Ya, karena jari terlalu berarti dalam hidup ini termasuk penyelesaian tugas buku ini. Karena begitu banyak yang bisa dipelajari dari jari. Semua itu akan diceritakan dalam buku ini.

Apa saja isi-isi dari buku ini?
This for you!

Dari dan untuk kalian yang berharga             
Biarkan jarimu membuka halaman                 
Salam hangat dari komputerisasi                   
Mengetuk pintu labkom                                             
Jabat tangan dengan tugas pertama               
Klik mouse sampai Korea                                          
Jari melayang untuk perangkat pembelajaran 
Kursor mouse menakdirkan saya                             
Habis tugas, terbit tugas                              
Jari asisten jangan tunjuk saya                      
Jari harus jatuh cinta pada keyboard            
Ketika jari jadi hakim nilai                            
Dear, My finger                                            
Biodata sang pemilik jari           

Buku ini tidak dijual dimanapun. Karena memang tidak di kirim ke penerbit. Buat yang sedang membaca hingga huruf ini, dan berminat untuk membaca buku My Finger, silahkan koment email di kotak komtar di bawah ini!!


 Sekian!