Kenalin nama gue Randy.Gue masih mudah kok.Jomblo pula.Gue
adalah seorang pelajar SMA yang terkenal dengan kenakalannya.Gue bangga dengan
ini,kaRena gue merasa guelah yang paling hebat dan jago diantara yang lainnya.Gue
lahir dari sebuah keluarga yang bisa dibilang kaya raya,tapi ini nggak membuat
gue senang.Gue nggak merasa bahagia dengan kekayaan ini,kaRena semenjak hidup
gue,semenjak gue dilahirin didunia ini,gue ngerasa gue kurang dilimpahin kasih
sayang sama orang tua gue.Gue nggak kayak anak-anak lainnya,yang bisa jalan
bareng-bareng sama keluarganya,makan bareng,dan punya waktu bersama keluarga.Orang
tua gue nggak pernah perhatiin gue.Mereka lebih memilih pekerjaannya yang keluar
kota terus daripada gue.Apalagi gue adalah anak satu-satunya,maka seharusnya
dia lebih manjain gue.Mereka pikir gue ini adalah anak ayam,yang udah
dilahirin,langsung ditinggal aja.Gue butuh kasih sayang,gue juga butuh didikan
agar gue bisa jadi anak yang bisa ngebahagian orang tua .Mereka yang sibuk,dan
guelah yang jadi korban.Sampai akhirnya suatu masalah besar menimpa keluarga
gue.
Waktu itu gue baru aja pulang sekolah,gue lihat ibu dan
ayah gue lagi beradu mulut diruang keluarga.Gue merasa hanyut saat melihat
keadaan ini.Gue mencoba mendekati mereka,tapi keduanya belum saja menghentikan
persilatan mulut itu.Gue nggak tahan,telinga gue udah berasa mau pecah mendengar semua apa yang mereka katakan.Gue
sedih melihat keluarga gue yang semakin hari semakin retak.Akhirnya,gue berlari
kekamar,gue kunci rapat-rapat agar tak ada seorangpun yang bisa masuk dan
mengganggu gue untuk menumpahkan kesedihan ini.Tiba-tiba dari luar terdengar suara
memanggil.
“Rand,buka pintunya.ini ibu.izinkan
ibu untuk bicara Rand!”
Gue seakan-akan tidak menghiraukannya,tapi akhirnya gue
buka juga pintunya kaRena hati gue luluh dan kasihan melihat ibu gue lama-lama
teriak.Ibu gue masuk ke kamar dan menceritakan ke gue apa yang sebenarnya
terjadi.Hati gue merasa remuk ketika mengetahui kalau ibu dan ayah gue bakalan
cerai.KaRena ayah gue tega nge khianatin ibu gue.Dia ngeduain ibu gue.Gue
merasa tidak terima dengan semua ini.
-Pagi-
Alarm
gue berbunyi...
Celeteh..celeteh...celeteh.....
Tapi gue sama sekali nggak
menghiraukan.Gue lebih memilih melanjutkan tidur gue.Tapi,saat itu ibu gue
berusaha membangunkan gue.Hingga akhirnya gue pun bangun dan melihat ke jam.
Astaga...07.00?
Gue
panik.Gue langsung pake seragam dengan gaya acak-acakan.Tanpa mandi.Gue berlari
keluar rumah menuju sekolah dengan terburu-buru.
Sudah gue duga,gue pasti telat! Alhasil gue masuk lagi
dalam lingkaran hukuman.KaRena gue udah keseringan terlambat akhirnya guru
piket gue nggak lagi ngasi gue hukuman yang seperti biasanya.Sekarang gue
mendapat hukuman yang sangat berat dan paling berat dalam hidup gue.Gue di
suruh pulang dan tak diizinkan untuk masuk
kelas mengikuti pelajaran.Gue pun pasrah,nyerahin semua keputusan
ditangan guru piket.
Akhirnya gue pulang dengan muka yang sembraut dan tak
bermodel.Ditengah perjalanan gue pulang,gue ngebayangin masalah yang kemarin.Masalah
keluarga gue.Gue merasa benci banget dengan situasi sekarang ini.
“woy anak muda! Kesini gabung sama
kite-kite!”
Gue
dengar suara itu dari arah belakang.Ternyata ada beberapa orang pemuda,dengan
dandanan yang kurang jelas memanggil-memanggil gue.Gue sama sekali nggak kenal
sama orang-orang itu.
“kalian
ini siapa?”kata gue .
“sini
gabung sama kita.kita asyik-asyikkan.lo pasti di hukum kan? Ayolah
kesini.hilangin masalah lo aja dulu sama kita.”.kata salah seorang dari mereka.
Gue melangkahkan kaki menuju ke mereka.Gue ditawarin
minum-minuman yang baru pertama kalinya gue minum.Gue penasaran,akhirnya guepun
nyoba.Gue jadi kayak nggak sadar,dan tingkah laku gue kayak orang yang aneh.Gue
baru sadar kalau yang gue minum itu adalah miras.
Hari demi hari,gue lewati.Gue pun semakin akrab dengan
minuman itu.Gue merasa tenang ketika telah meminumnya.Akhirnya badan gue
semakin kurus.
Hingga pada suatu waktu gue masuk sekolah dan aktif kembali
seperti dulu meskipun gue masih tetap dengan minum-minuman itu.Hari itu,kelas
gue kedatangan siswi baru.Saat dia pertama masuk,entah kenapa hati gue
cenat-cenut,jantung gue berdetak 3 pangkat 2 lebih cepat,dan mata gue seakan
nggak pernah ngedip.Dia melangkah dihadapan gue,dengan senyuman yang sangat
manis.
“kenalkan nama saya,Rena.Saya
adalah pindahan dari SMA harapan Bangsa.Terima kasih.” *sambil tersenyum
lebar*.
Dia
pun duduk tepat di samping kiri gue.Seneng rasanya.
Akhirnya pas jam istirahat,gue
memberanikan diri gue untuk berkenalan dengannya.Belum juga gue lama
bicara,tapi si Deran,teman sekelas gue yang dikejar-kejar banyak cewek itu
datang dan menghampiri gue dan Rena.Gue merasa kesal saat si Deran,memperlihatkan
sok akrabnya dengan Rena.Gue sebenarnya mau nonjok tuh Deran,tapi gue merasa
nggak enak kaRena didepan gue ada seorang cewek yang gue taksir.Gue mau jaga
image gue didepan dia.
Hari-hari berlalu,gue lumayan udah
akrab sama si Rena.Pada suatu waktu gue lagi lewat di depan lapangan basket dan
disana gue liat si Rena lagi nonton pertandingan basket.Dan...jlebb..jlebb.Kepala
Rena terkena bola basket,semua orang yang ada di lapangan saat itu berlarian
melihat Rena.Dia pingsang.Gue berlari menuju lapangan dan membantu orang-orang
yang ada disana untuk mengangkat Rena ke UKS.
Selama di UKS,gue nemenin dia.Sampai
akhirnya dia sadar dan melihat gue ada disampingnya.Gue pikir inilah saat yang
tepat buat gue untuk mengungkapkan
perasaan yang selama ini gue rasa ke dia.Walaupun gue grogi,tapi gue
memberanikan diri untuk ngelakuin itu semua.
“Rena.Sebenarnya
gue suka sama lo.gue udah lama banget naksir sama lo.sejak lo pertama kali
datang disekolah ini,sejak itu pula benih cinta gue ke lo tumbuh dihati gue.Lo
mau nggak jadi pacar gue?”.Gue langsung nembak.
“Ehhmm,gimana
ya ran?,tapi kamu baik kok orangnya.Ehmm,iya Rand.saya mau kok jadi pacar
kamu.tapi,hentikan kebiasaan kamu yang minum-minuman itu.
“Demi
kamu,demi cintaku ke kamu,tak ada yang tak bisa kulakukan untukmu.Yang penting
saya adalah pemilik hatimu”.Gue senyum bahagia.
Hari-hari gue kembali menjadi berwarna setelah Rena ada
dihidup gue.Kebiasaan gue yang selalu minum-minuman keras udah kehapus dalam
hidup gue.Bahkan,prestasi gue yang dulunya anjlok kembali stabil.Dia adalah
malaikat buat gue.Suatu momen yang paling gak pernah gue lupain dalam hidup gue
saat itu adalah gue dan Rena jalan-jalan berduan alias ngedate di The bay Bali.Tempat
yang paling indah yang pernah gue kunjungi.Disana gue dan Rena bener-bener nikmatin keindahan dan kemewahannya.Gue sempat
makan bersama dengan Rena.
Gue
juga jalan-jalan bareng Rena ke tempat yang sekitarannnya hijau semua.Sejuk
banget rasanya pas berada ditempat itu.
Dan yang lebih menyenangkan lagi,gue dan Rena
naik sepeda bareng.Keren banget lah pokoknya.
Beberapa hari setelah gue dan Rena ngedate,gue mendapat
tawaran dari guru kesenian untuk mengikuti lomba poster se provinsi.Gue sangat
senang,dan gue nggak mau nyi-nyiain kesempatan emas ini.Gue mau buktiin kalau
gue udah berubah.
Selama 3 minggu lebih gue latihan
setiap hari,agar gue bisa mendapatkan hasil yang terbaik pas di perlombaan
nanti.
Hari yang gue tunggu-tunggu telah
didepan mata.Pagi itu gue bangun pagi-pagi bener,dan itu adalah pertama kalinya
gue bangun dengan cepat seumur hidup gue.Pas gue bangun,gue ngecek
handphone,dan ternyata Rena ngirimin gue SMS.Gue baca:
“Rand,semangat ya.berikanvyang terbaik.saya tau kamu bisa.gluck!!”
“Rand,semangat ya.berikanvyang terbaik.saya tau kamu bisa.gluck!!”
Kata-kata
Rena itu membuat gue semakin bersemangat.
Sesampainya gue disekolah,gue di
beri arahan dulu sama guru-guru dan diberi semangat.setelah itu,gue pun menuju
tempat perlombaan.Selama 2 jam gue berusaha,akhirnya poster gue pun jadi.Dan
saat pengumuman pun tiba,
“Pemenangnya
adalah.......Randy Anggara Putra”..kata presenter saat itu.
Gue
menang.Gue berhasil menjadi juara.Pas penyerahan hadiah,moment yang gak pernah
gue duga-duga adalah ibu dan ayah gue datang memberi selamat ke gue.
Gue
menghampiri mereka dan memeluk mereka.Gue bertanya kepada ibu gue,
“Apakah
keputusan ayah dan ibu untuk bercerai jadi?”
“hmmmm,tidak
jadi nak.Kami ingin mendidik kamu bersama-sama”. “jadi,kita bersama lagi?”
Ayah
gue tersenyum.
Disisi lain gue melihat Rena.Dia
tersenyum dan mengacungkan jempolnya ke gue.Gue bener-bener bahagia.
Menurut gue,kebahagian itu
sederhana.Gue nggak perlu jadi orang nakal untuk bahagia,gue juga nggak perlu
menjadi kaya untuk bahagia.KaRena bagi gue kebahagian itu saat keluarga gue
bersatu kembali,saat gue menemukan seorang perempuan yang bener-bener mengubah
hidup gue dari yang suram menjadi terang,dan saat gue bisa membuat semua orang
bangga dan senang dengan adanya gue didunia ini.Jadi,bahagia itu simple.
Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Proyek Menulis Letters of Happiness: Share your happiness with The Bay Bali & Get discovered! www.thebaybali.com
Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Proyek Menulis Letters of Happiness: Share your happiness with The Bay Bali & Get discovered! www.thebaybali.com
0 Komentar